Makanan dengan warna yang menarik, Siapa yang tak tertarik? Pasti kita akan tertrik untuk mencicipinya, em pasti terasa lezat di mulut. Entah baik untuk kesehatan atau tidak, yang penting enak, dan warnanya menarik. Memang syarat makanan agar bisa meningkatkan selara makan adalah warnanya harus menarik. Apa lagi anak-anak, mereka tidak melihat apakah makanan itu baik untuk tubuh atau tidak. Mereka tidak menghiraukannya.
Jadi, inilah dilema yang sedang ada di masyarakat kita. Tentang penggunaan bahan pewarna makanan jajanan kecil. Kita tidak tahu apakah bahan yang di gunakan untuk memberikan warna itu baik atau tidak untuk tubuh. Itulah yang tidak di pikirkan oleh sang penjual, mereka hanya mengejar keuntungannya, walaupun tidak semua penjual seperti itu.
Kita tahu pewarna alami yang didapat dari alam hanya ada beberapa, Yaitu :
1. Warna Hijau dari daun Suji
2. Kuning dari kunyit
3. Merah daun jati/daun jambu.
Yang saya sebutkan tadi adalah pewarna alami yang ada di alam dan tidak membahayakan untuk tubuh.
Tapi jika kita lihat sekarang ada bermacam-macam warna yang ada dimakanan. ada biru, coklat, putih, orange, ungu.
Nah, mungkin warna-warna itu sangat menarik jika disajikan dalam makanan. Entah rasanya bagaimana tapi bisa ditutupi oleh penyajian warnya yang bagus.
Tapi di balik semua itu, Kita tidak tahu tentang apa bahanya jika kita terlalu banyak mengkonsumsi makanan dengan zat pewarna buatan. Apalagi sekarang para penjual tidak menggunakan bahan pewarna makanan yang sudah di Standartkan BPOM. Tapi mereka kadang masing menggunakan bahan pewarna pakaian, hal ini dikarenakan murahnya dan mudahnya mendapatkannya.
Nah, lalu apa bahanya jika kita terlalu sering mengkonsumsi makanan dengan zat pewarna seperti itu? Yang pasti Kesehatan kita taruhannya, mengingat efek yang diberikan tidak dalam jangka waktu pendek, tapi efeknya dalam jangka waktu lama. Jadi orang-orang tidak mengiraukannya." Halah, ndak apa-apa ". Itu mungkin yang keluar dari mulut orang jika belum merasakannya efeknya.
Jadi, apa efek jika kita terlalu banyak mengkonsumsi makanan dengan bahan pewarna buatan?
1. Beresiko Gagal Ginjal.
Jika sudah gagal ginjal maka penyakit ini akan dibawa sampai mati. Jika ingin sembuh maka cangkok ginjal, tapi belum tentu berhasil. Kalau tidak harus cuci darah " Cuci darah wajib untuk mereka yang sudah gagal ginjal"
2. Beresiko Gangguan fungsi Hepar/hati.
hal ini dikarenakan hepar sudah tidak mampu memetabolisme racun racun tersebut dari tubuh.
3. dan masih banyak lagi efeknya, belum lagi jika menyebabkan komplikasi. wah bahaya.... huft, ngeri....
Dulu saya waktu praktek dirumahsakit pernah menjumpai orang dengan gagal ginjal, terus gangguan hati. setelah saya tanya ternyata mereka mempunyai riwayat sering makan/minum, bahan yang banyak mengandung zat pewarna. dan kalau gangguan hati karena setiap hari minum minuman yang katanya bisa menambah stamina. Ternyata efeknya pada hatinya.
Jadi mulai sekarang kita harus waspada jika mengkonsumsi makanan dengan pewarna yang tidak jelas asalnya. Apalagi jika anak anak yang jadi korban.
sekian, semoga informasinya bermanfaat.
waduh padahal skrg ini hampir seluruh makanan pake pewarna kimia, jadi bingung nih mau makan apa....
BalasHapusnice info memang pewarna makanan berbahaya sob..
BalasHapusada award nih bt proy-rio.blogspot..
http://patriot-dexwa.blogspot.com/2010/07/blog-award-2010-free-backlink.html
di ambil ya award nya...& thx sob....
betul stop pewarna makanan, bos
BalasHapusmantabs infonya
BalasHapussip bro hati-hati pewarna makanan
BalasHapusefeknya langsung terasa di tenggorokan gan.
BalasHapusentahlah jika sudah masuk perut tambah parah
Pewarna makanan memang berbahaya gan.
BalasHapusTengkyu kunjungannya.
Di tunggu update postingannya gan ya